Optimalkan Pendapatan, Bapenda Kabupaten Serang Lakukan Pemutakhiran Nilai Tanah
SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Serang melakukan pemutakhiran Zona Nilai Tanah (ZNT) di delapan kecamatan di Kabupaten Serang. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mengoptimalkan pendapatan daerah.
Kepala Bidang (Kabid) Pendataan, Pendaftaran dan Penetapan pada Bapenda Kabupaten Serang, Pandu Pangestu mengatakan, dalam pelaksanaan pemutakhiran ZNT, pihaknya menggandeng serta ahli dari Universitas Padjajaran (Unpad).
“Jadi nanti akan diperbaharui nilai tanah yang ada di zona-zona kecamatan yang kita nilai. Karena memang penting dilakukan pemutakhiran nilai zona tanah itu untuk mengoptimalkan pendapatan daerah,” katanya, Senin, 10 Juni 2024.
Ia mengatakan, pada tahun lalu pihaknya telah melakukan pemutakhiran ZNT di lima kecamatan. Sementara, untuk tahun ini, akan menyasar tiga kecamatan yakni Kecamatan Kragilan, Kecamatan Kopo, dan Kecamatan Bojonegara.
“Pelaksanaan kalau di jadwal itu sosialisasi sudah masuk tahapan, dari Mei sampai Oktober enam bulan. Semua yang ada di wilayah kecamatan tersebut kan nanti ada zonasi. Jadi nanti tuh antara area industri dengan area perumahan perkampungan masyarakat itu nilainya pasti beda,” jelasnya.
Ia menilai, hal tersebut sangat penting dilakukan lantaran pemutakhiran ZNT terakhir dilakukan pada tahun 1997 lalu. Untuk itu, guna memperoleh kondisi ril saat ini, maka pemutakhiran pun dilakukan.
“Itu relatif ada yang naik ada yang turun dan tetap karena ini pemutakhiran artinya nilai rata-rata di zona tertentu itu kita lakukan aktualisasi jadi nanti kita punya data yang relatif akurat sesuai kondisi lapangan,” tegasnya.
Ia mengaku baru memprioritaskan pemutakhiran ZNT untuk delapan kecamatan di Kabupaten Serang yang secara kewilayahan dianggap sudah maju.
“Kita prioritas dulu di delapan kecamatan yang secara kewilayahan sudah maju. Untuk yang 5 kecamatan itu diimplementasikan tahun ini. Variatif, ada yang 100 persen kenaikannya kayak tadinya di persawahan sekarang dikuasai industri dari 200 ribu jadi 2 juta,” pungkasnya. (*)
Repost RadarBanten/BisnisBanten